Kenapa blog ini jarang sekali di update?
Dengan berbagai alasan dan pembelaan akan menjadi
jawaban, mulai dari sibuk, tak ada waktu, tak dapat inspirasi, dan berbagai
alasan lainnya.
Pertanyaan sekaligus sanggahan populer bloger
abal-abal :
"Ngapain juga update blog jika yang diupdate adalah
sesuatu yang tidak penting?"
Yah, berbagai alasan yang muncul di dalam pikiran
itu akan membuat hati merasa tenang untuk tetap saja tidak berusaha menuliskan
sesuatu agar blog kita bisa diupdate dengan artikel yang baru.
Ini adalah salah satu alasan pamungkas sehingga
membuat kita menunggu untuk mendapatkan momen yang menarik sehingga bisa
menulis di blog. Di saat momen itu datang, yang terlintas adalah, sabar kita
harus memikirkan kata yang paling bagus untuk membuat momen ini juga bisa bagus
dibaca. Bagaimana bisa momen yang bagus akan menjadi kurang menarik dengan
kata-kata yang biasa saja.
Setelah berbagai adu argumentasi itu, kemarin saya
mencoba untuk refreshing. M’tos menjadi tempat tujuan karena paling dekat. Sebagai
anak mipa maka tujuan utama adalah toko buku (apa hubungan?)
Ada buku yang menarik, soal bagaimana mengatasi
sifat menunda-nunda. Hmm, i think this book is for me, and for you, and for the
entire human world (wah, jadi lagunya mister Jackson). Well, secara ringkas
intinya si penulis juga pernah menunda, semua orang pernah menunda, jadi jangan
merasa menjadi satu-satunya orang yang melakukan dosa itu sendirian. Yang penting,
kita menyadari bahwa menunda-nunda hal yang baik itu adalah “dosa”.
Tips yang menurut buku tersebut ampuh, adalah membagi
waktu yang kita miliki menjadi beberapa bagian. Ya, membaginya saudara-saudara.
1 jam di bagi menjadi 4 x 15 menit. Cobalah tanyakan apa yang bisa kita lakukan
dalam 15 menit pertama, 15 menit kedua dan selanjutnya. Dan jangan terkejut
jika kita akhirnya menyadari betapa banyak waktu yang telah kita buang.
Targetkan apa yang bisa kita lakukan dalam 15 menit
– 15 menit tersebut. Jika memang ingin serius kita dapat melakukan “sesuatu”
dalam 15 menit tersebut, termasuk menulis minimal 1 halaman A4. Maka tak ada
alasan lagi untuk mengatakan bahwa kita tidak ada waktu.
Well, kulihat lagi daftar alasan yang telah kubuat
sebelumnya. Maka jawaban untuk berbagai keraguan dan alasan (konyol) itu
akhirnya terjawab.
Jika memang tak ada momen yang spesial yang terjadi,
tulislah momen yang menurut kita tidak spesial itu. Dan beri saja judul “momen
tidak spesial”, dan blog kita pun bisa terupdate lagi.
Jika memang mengaku tak ada waktu, cobalah sisihkan
15 menit saja. Dan mulailah menulis. Hilangkan semua gangguan yang ada,
fokuslah “hanya” 15 menit untuk menulis. Isilah kertas-kertas kosong itu dengan
tulisan kita. Yakinlah, percayalah, dan kerjakan. Secepat mungkin.
Alasan Sibuk sebenarnya hanyalah sok sibuk. Alasan tidak
ada inspirasi dan tidak ada waktu hanyalah topeng dari kemalasan kita untuk
menulis. Ternyata inti permasalahnnya hanya satu, rasa Malas.
Fight our lazynes till the end. And remember this :
Diligent is the root of success, and laziness is the
root of failure.
0 komentar:
Posting Komentar