Kamis, 09 Agustus 2012

The power of Kesederhanaan





ini bukanlah judul lagu yang dibawakan celine dion, bukan juga plesetannya.


ini adalah inti dari apa yang kualami saat ini.
kekuatan sebuah kesederhanaan.

keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang sangat berkualitas seringkali membuat kita berpikir terlalu banyak untuk mengambil sebuah langkah. bahkan tak jarang membuat kita mengurungkan niat untuk mengambil langkah tersebut.

alih-alih membuat sesuatu yang sangat berkualitas, membuat sesuatu yang TIDAK BERKUALITAS pun kita tak bisa. dan tanpa kita sadari, waktu terus berlalu dan tak akan pernah menunggu orang yang hanya berpikir tanpa mengambil langkah pertama tersebut. jangan sampai kita menjadi golongan orang NATO (No Action, Talk Only)

seperti permainan catur, Skakmat tidak akan pernah terjadi hanya dalam satu langkah pembukaan. harus ada rangkaian langkah yang saling mendukung untuk menghasilkan skakmat. Seperti hidup ini, harus ada berbagai langkah yang kita ambil untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.

begitupun dengan blog ini, saya terlalu banyak memikirkan konsep yang begitu besar, begitu super, begitu menggugah, dam begitu memotivasi orang lain, agar setelah membacanya menemukan sesuatu yang ''WAH''.

setelah dilihat, ternyata postingan pertama saya pada bulan oktober 2011 (postingan pertama tanpa sengaja terhapus), dan sekarang sudah Juli 2012. hehe, ternyata pemikiran itu terlalu naif.

saya teringat sebuah cerita tentang seseorang yang begitu bersemangat untuk mengubah dunia ini, setelah mencoba dan mengalami hambatan akhirnya dia sadar bahwa dunia tak akan berubah jika negaranya tidak berubah. maka bersemangatlah ia untuk mengubah negaranya.

setelah mengalami berbagai hambatan, akhirnya dia sadar bahwa negaranya tak akan berubah jika kota yang di tempatinya tidak berubah. maka dengan sisa tenaganya dia berusaha untuk mengubah kotanya.
seiring berjalannya waktu, kembali ia sadari bahwa mengubah kotanya sendiripun tidak semudah membalikkan telapak tangan.

akhirnya ia memperkecil masyarakat yang ingin diubah menjadi keluarganya sendiri.
tapi apa mau dikata, tak ada anggota keluarga yang masih menghormatinya, karena waktu orang tersebut hanya dihabiskan untuk memikirkan dunia. negara, dan kota yang belum mampu ia tangani.

akhirnya orang tersebut sadar, sebelum memikirkan sesuatu yang kompleks, kita harus memulainya dari yang sederhana.

mungkin jika awalnya sebelum berpikir untuk mengubah dunia, dia berpikir untuk mengubah dirinya sendiri, sehingga keluarganya terpengaruh untuk berubah ke arah yang lebih baik 
mungkin dari keluarganya, orang2 di kotanya akan terpengaruh untuk berubah.
mungkin dengan masyarakat di kotanya, ia bisa merubah negaranya.
dan mungkin dengan masyarakat di negaranya, ia mampu mengubah dunia.

yang penting lakukan dulu, penyempurnaannya akan menyusul. :)

0 komentar:

Posting Komentar