Sabtu, 25 Agustus 2012

Lebih Akrab Dengan Semen



Sebelum bulan puasa tahun ini, Alhamdulillah mendapat rezeki yang lebih. Ruang tamu yang dulunya hanya dilapisi karpet plastik akan diganti dan dipasang keramik.
Proyek pemasangan keramik kali ini cukup berkesan, tukang yang menangani proyek sudah berumur 58 tahun, walaupun sudah (cukup) tua, tukang ini termasuk yang terbaik di kampung saya. Saat melihat dia bekerja, anda seperti melihat seorang anak laki-laki yang mendapatkan mobil-mobilan, “bermain,
dengan permainan kesukaannya”, setiap hari ia datang sebelum jam 6 pagi, dan pulang ketika hari sudah mau gelap. Jika sudah jam 12 siang, anda perlu memanggilnya lebih dari satu kali untuk makan, dia terlihat masih betah dengan “mainannya”. Kerja kerasnya itu, membuat dia masih tetap dibutuhkan walaupun umurnya telah melewati setengah abad.
Dibalik kelebihan dan kekurangannya, masalahnya kali ini hanya satu, dia menyanggupi proyek ini tanpa menyewa asisten. Yang artinya, mau tidak mau saya dan adiklah yang harus menjadi asisten tukang dadakan.
Pekerjaan sebagai asisten tukang membuat saya menjadi semakin bersahabat dengan berbagai material bangunan. Terutama dengan semen dan pasir. (anda harus mencoba sensasi mengangkat material tersebut dengan kondisi jalan yang lumayan jauh plus menanjak. Pasti sulit terlupakan. Hehe)
Dibalik keringat yang bercucuran membasahi tubuh akibat mengangkat bahan-bahan tersebut, ada fakta unik yang sering luput dari perhatian, ternyata lebih mudah mengangkat pasir dari pada semen. 1 karung semen bisa mencapai 50 kg, jauh lebih berat dari 1 karung pasir.
fakta tersebut membuat berbagai pertanyaan yang lain muncul :
Terbuat dari apakah semen? Apa yang menyebabkan 1 karung semen lebih berat dari 1 karung pasir? Bagaimana bisa semen dan pasir menjadi bahan perekat untuk membangun rumah?
Ok, check this out :
berbicara tentang semen, ternyata berbicara tentang sesuatu yang sangat kompleks.
diperlukan waktu yang lebih banyak untuk membahas tentang semen lebih mendalam. Pada kesempatan ini saya hanya menulis jawaban dari beberapa pertanyaan diatas. 

Semen ternyata berbahan baku utama berupa batu kapur atau batu gamping. Batu kapur ini dicampur dengan lempung (tanah liat) atau bahan pengganti lainnya, yang kemudian akan menghasilkan produk padat berbentuk bubuk.

Batu kapur atau gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Calcium Oksida (CaO), sedangkan lempung adalah bahan alam yang mengandung senyawa Silika Oksida (SiO2), Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3), dan Magnesium Oksida (MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh dan ditambah dengan gips (gypsum) dalam jumlah tertentu.

Saat ini sudah terdapat berbagai macam jenis semen, diantaranya adalah semen portland, semen putih, semen sumur minyak, mix and fly ash cement. untuk lebih jelasnya, bisa dilihat disini

Melihat komposisi dari semen, akhirnya terjawab mengapa ia lebih berat dari pasir. Semen merupakan produk padat berbentuk bubuk, walaupun kita melihat semen berbentuk halus, tapi tersusun secara padat dari berbagai senyawa-senyawa yang disebutkan diatas. sedangkan pasir adalah contoh material butiran yang berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. selain itu, pasir juga memiliki rongga-rongga yang besar, sehingga pasir lebih ringan dan tidak dapat ditumbuhi oleh tanaman.

Semen bisa menjadi bahan perekat, karena ketika bercampur dengan air akan terjadi reaksi kimia yang disebut dengan hidrasi, dan membentuk senyawa yang baru.

Kombinasi-kombinasi dari campuran semen dengan bahan lain akan menghasilkan berbagai senyawa dengan kegunaan yang berbeda, seperti pada beton, adukan, bahan penambal, plesteran, dan sebagainya.
 
Mulai saat ini jangan tertipu lagi dengan tampilan fisik saja, yang halus-halus ternyata belum tentu "ringan". hehe.


sumber :
http://rdianto.wordpress.com/2010/10/26/hidrasi-semen/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/semen-portland/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/bahan_kontruksi_teknik/bab3_semen_portland.pdf 
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis/properti/6835-jenis-jenis-semen-dan-kegunaanya.html




0 komentar:

Posting Komentar